Rabu, 20 Desember 2017 Syalom aleikhem. Riwayat berlanjut. Kaisar Konstantinus Agung dibaptis. Agama Kristen mendapat tempat di dalam masyarakat Romawi, juga di kalangan penguasa dan bangsawan. Karena sudah ada kebebasan beragama, masyarakat luas yang tertarik pada agama Kristen tak takut dibaptis. Jumlah umat pun melonjak tinggi. Romawi Menjadi Kristen Lagipula, Kaisar Theodotius, pengganti Konstantinus, juga bersimpati kepada agama Kristen. Ia mengeluarkan dekrit yang isinya: “Kristen menjadi agama resmi Kekaisaran Romawi.” Karena diangkat jadi agama resmi, pelan-pelan agama Kristen menggeser agama dewa-dewi Romawi. Dalam beberapa puluh tahun saja, hampir seluruh Romawi sudah menjadi Kristen. Setelah jadi agama negara, Kristen mendapat banyak kemudahan. Terjadilah persatuan antara agama dan negara. Gereja kini main kuasa sebab amat menyatu dengan negara. Gereja menikmati keuntungan dari persatuan itu. Banyak gedung gereja dibangun, fasilitas ibadat makin lengkap, basilika (gedun
Senin, 18 Desember 2017 Syalom aleikhem. Perihal ini penting dicamkan agar umat Katolik tak tersesat: Jangan pernah menganggap Alkitab adalah satu-satunya sumber iman. Selain Alkitab, kita punya Tradisi Suci. Perilaku yang selalu mencari-cari ayat Alkitab untuk membuktikan suatu ajaran, itu keliru. Kadang suatu ajaran ada ayatnya dalam Alkitab, kadang ada “ayatnya” dalam Tradisi Suci, kadang ada dalam keduanya. Alkitab Ada karena Tradisi Alkitab ada karena Tradisi. Alkitab tak pernah akan ada di muka bumi kalau tak ada Tradisi. Ketika ajaran iman (Tradisi) dituliskan, belum ada Alkitab utuh seperti sekarang. Bagaimana terjadinya Alkitab? Beberapa pengikut ajaran Yesus Kristus menuliskan ajaran iman. Tulisan-tulisan (kitab-kitab) itu tersebar-sebar di mana-mana, belum terkumpul. Misalnya, kitab A ada di Roma, kitab B di Antiokhia, kitab C di Yerusalem. Yang memakai ya terbatas umat setempat. Kebanyakan kitab-kitab itu tak bernama dan tak menyebut siapa penulisnya. Tak satu pun In